Read Time:4 Minute, 4 Second
“Kamp Kreatif SMK Indonesia (KKSI) 2020” merupakan upaya untuk meningkatkan dan memeratakan mutu, serta mengimplementasikan revolusi industri 4.0 pada pembelajaran di SMK. Ini berupa kegiatan berbasis daring atau _video conference_ yang ditujukan untuk para siswa SMK. KAMP Kreatif SMK Indonesia (Pembelajaran Daring) KKSI 2020 diselenggarakan dengan latar belakang sebagai berikut: 1. Perlu mengimplementasikan teknologi terbaru/industri 4.0 dalam proses pembelajaran di SMK. 2. Perlu meningkatkan dan memeratakan kualitas pembelajaran di SMK melalui pelatihan yang disampaikan oleh para maestro dan tenaga ahli. 3. Meningkatkan akses kepada pendidikan berkualitas di SMK. SMKN PERTANIAN TERPADU PROVINSI Riau khususnya Program Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar berpartisipasi dalam KKSI 2020 ini dengan rincian program sebagai berikut:
I. Topik Pembelajaran
BUDIDAYA TUBIFEX/CACING SUTERA DAN PENGOLAHANNYA MENJADI PRODUK PAKAN CACING KERING
II. Data Sekolah Pengampu
Nama : Dra. SUDARTI, M.M Jabatan : Kepala Sekolah Organisasi : SMK Pertanian Terpadu Prov. Riau Email : sud4rti@yahoo.com Nama Guru Pengampu 1. Yulisabeth, S.Pi Email: sabeth.yuli74@gmail.com Phone: 082383765436 2. Hevy Putriani, S.Pi.,M.Si Email: hevypuriyani@gmail.com Phone: 085272762622 3. Ahmadin Margolang, S.Pi ( Praktisi ) Email: ahmaddinmargolang@yahoo.co.id Phone: 081365765382
III. Materi Pelatihan
a. Mengenal cacing sutra b. Kandungan gizi cacing sutra c. Persiapan Wadah dan Media Budidaya d. Persiapan bibit e. Penanaman bibit/inokulasi f. Pemeliharaan g. Pemanenan cacing sutra h. Analisa usaha dan peluang Usaha cacing sutra
IV. Pemateri
1. Yulisabeth, S.Pi SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau 2. Hevy Putriani, S.Pi.,M.Si SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau 3. Ahmaddin Margolang, S.Pi INSTITUT BELAJAR BAKAT (IBB)
V. Instansi /DUDI Pendamping
a. Dinas Pendidikan Provinsi Riau b. SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau c. Institut Belajar Bakat (IBB)
VI. Persyaratan / Kriteria Peserta KKSI Tema yang diampu (perkelompok : 1 guru, 5 siswa)
a. Peserta adalah tim yang terdiri dari 1 orang pembimbing (guru) dan 5 siswa b. Peserta adalah siswa kelas XI atau XII yang telah lulus seleksi pada tingkat sekolah c. Peserta mengikuti Pembelajaran daring sampai akhir kegiatan d. Peserta Menyusun tugas serta mengirimkannya sesuai jadwal dari panitia e. Peserta menyiapkan alat dan bahan secara mandiri
VII. Ringkasan Materi secara umum (Tubifex Sp)
Usaha pembenihan memerlukan pakan alami, dimana pakan alami yang umum diberikan pada larva ikan adalah Tubifex sp. Saat ini budidaya Tubifex sp untuk makanan alami masih belum banyak dilakukan. Umumnya masyarakat mendapatkan Tubifex sp dengan cara mengambil langsung dari sungai yang mengandung buangan organik tinggi, sehingga kebutuhan dari pakan alami untuk larva masih sangat terbatas. Salah satu jenis pakan alami yang disukai oleh benih ikan, khususnya ikan-ikan cat fish adalah cacing sutera (Tubifex sp). Cacing Tubifex sp mempunyai peranan penting karena mampu memacu pertumbuhan ikan lebih cepat dibandingkan pakan alami seperti kutu air (Daphnia sp, dan Moina sp), hal ini disebabkan cacing Tubifex sp mempunyai kelebihan dalam hal nutrisinya. Ketersediaan cacing sutera di alam sebagai pakan hidup relatif terbatas maka sangat diperlukan media kultur cacing sutera yang baik dan dapat memproduksi cacing yang tinggi dan mampu menyediakan sesuai dengan target produksi untuk ikan pada tahun 2020 kurang lebih sebanyak 6,2 juta ton. Kelebihan dari produksi budidaya cacing sutera adalah tidak tergantung pada musim dan produksinya dapat diupayakan stabil. Tingginya permintaan cacing sutera di kalangan pembenih menjadikan cacing sutera menjadi komoditi perikanan yang memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Peluang usaha ini dapat menjadi sumber penghasilan bagi wirausahawan. Materi yang akan disampaikan ini diharapkan akan dapat membantu siswa dan guru mencoba membudidayakan cacing sutra di daerah masing-masing, sehingga pada masa mendatang dapat dijadikan modal berwirausaha yang menjanjikan.
VIII. Rencana Penugasan (Tubifex Sp)
• Unjuk Kerja • Portofolio
IX. Rencana Penilaian (Tubifex Sp)
1. Penilaian Unjuk Kerja 2. Penilaian dilakukan berbasis kompetensi, 3. Penilaian tidak hanya mengukur kompetensi dasar budidaya, namun juga mencari celah dan peluang untukmenjual Tubifex Sp di daerahnya 4. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian kinerja siswa pada pembelajaran di sekolah dan industri. 5. Penilaian dalam pembelajaran persiapan wadah dan media sampai ke perawatan cacing Tubifex Sp. 6. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, observasi, tes praktik, penugasan, teslisan, portofolio, jurnal, inventori, penilaian diri, dan penilaian antar teman. 7. Pengumpulan data penilaian selama proses pembelajaran melalui observasi juga penting untuk dilakukan. 8. Data aspek afektif seperti sikap ilmiah, minat, dan motivasi belajar dapat diperoleh dengan observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.
X. Tim Penilai
1. Yulisabeth, S.Pi SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau 2. Hevy Putriani, S.Pi.,M.Si SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau 3. Ahmaddin Margolang, S.Pi INSTITUT BELAJAR BAKAT (IBB)
XI. Tujuan Akhir kegiatan sesuai Tema
Setelah melaksanakan kegiatan ini, diharapkan guru dan siswa mendapatkan wawasan mengenai budidaya cacing Tubifex Sp. Disisi lain, diharapkan siswa mendapatkan pengalaman dalam memulai suatu usaha yang dapat dikerjakan di rumah dengan lahan yang sempit namun menghasilkan keuntungan yang besar.

Jadi ananda… mari kita dukung dan sukseskan bersama dengan cara mengikuti kelas daring Budidaya Tubifex KKSI 2020. SMK HEBAT.. SMK BISA !!!
Average Rating