Penulis Puti Nayla Masyuri, Senin 22 Juli 2024
PEKANBARU (Media Center Juara) — Ibu Ida Susanti, SP selaku koordinnator asrama melaksanakan sosialisasi mengenai pengasuhan dan pembinaan asrama di Laboratorium Seni budaya & Film SMK Negeri Pertanian Terpadu Pekanbaru pada sabtu pagi
Sabtu, 13 Juli 2024 pada pukul 07.30 s.d 09.30 WIB, pihak sekolah melakukan kegiatan pengasuhan dan pembinaan asrama kepada peserta didik kelas X di Labor seni budaya & film SMK Negeri Pertanian Terpadu Pekanbaru, karena hampir seluruh peserta didik kelas X tinggal di asrama. Kegiatan tersebut dikoordinasikan oleh Ibu Ida Susanti, selaku Koordinator asrama dan narasumber lain yaitu bapak dan Ibu Pembina asrama. Jumlah keseluruhan peserta didik kelas X yang tinggal di asrama yaitu, 102 putri dan 258 putra, yang bertotalkan 260 orang siswa-siswi asrama.
Sosialisasi tersebut diisi oleh Ibu Ida Susanti, selaku Koordinator asrama beserta Bapak/Ibu pembina asrama. Dalam kegiatan tersebut, para narasumber menjelaskan tentang peraturan asrama, ketentuan-ketentuan asrama, dan penguatan karakter.
“Secara umum ada persamaan peraturan untuk putra dan putri, namun ada beberapa peraturan yang dikhususkan, seperti jika putra merokok itu akan ditekankan lagi. Perbedaan peraturan yang dulu dengan yang sekarang ada, yaitu dulu siswa asrama diperbolehkan menitipkan handphone ke Pembina asrama masing-masing dan dapat dipergunakan di hari libur seperti sabtu, minggu, dan tanggal merah. Namun sekarang siswa-siswi asrama tidak dibenarkan membawa handphone sama sekali walaupun dititipkan ke Pembina asrama. Apabila tertangkap membawa handphone, maka itu dihitung tindakan indisipliner dan harus ditindaklanjuti. Handphone akan ditahan dan orang tua akan diberitahu,” jelas Ibu Ida Susanti dengan tegas.
Para siswa-siswi yang tinggal di asrama ditanamkan jiwa disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab. Para peserta didik dilatih untuk hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Oleh karena itu, untuk 1 bulan pertama peserta didik yang tinggal di asrama, orang tua tidak dibenarkan untuk datang mengunjungi anaknya sebab peserta didik akan dikarantina selama 1 bulan.
“Untuk siswa-siswi asrama masih belum boleh dikunjungi orang tua sampai 1 bulan mendatang, yaitu 7 agustus,” tambah Ibu Ida Susanti.
Dengan diterapkannya peraturan dan dijalankannya konsekuensi bagi siswa yang melanggar, pihak sekolah berharap siswa-siswi memiliki jiwa yang disiplin, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang tua. Semoga siswa-siswi asrama merasa nyaman dan betah di asrama supaya tertanam jiwa disiplin dan mandiri.
Jurnalistik Nazhifah ‘uqbah suyarman
Average Rating